Rabu, 17 Oktober 2012

Juru Kunci, Tim Didenda

Singapura - Sudah jatuh lalu tertimpa tangga; terpuruk di liga, eh, kena denda pula. Mungkin ungkapan itu akan tepat disematkan ke kompetisi Liga Sepakbola Singapura, S.League, pada musim depan.

Menurut sebuah surat kabar setempat, TODAY, sejumlah aturan baru akan diberlakukan di S.League musim depan. Di antaranya adalah iming-iming hadiah lebih besar untuk tim pemenang dan sebaliknya tim-tim di dasar liga mesti siap diganjar denda.
Reuters menyebut, tim yang finis di posisi terakhir dari kompetisi yang berisikan 13 tim itu akan menuai denda 50 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 394 juta), sementara tim penghuni posisi 12 klasemen akhir akan mendapat denda sekitar 30 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 236 juta).

"Kami berharap ini--denda berat, bukan cuma seperti tepukan di tangan--akan menginspirasi klub-klub untuk tampil lebih baik," kata bos S.League Lim Chin seperti dikutip Reuters.

"'Kompetitif' dan 'menarik' adalah dua kata kunci buat kami dalam menentukan arah liga tahun depan dan, kendatipun S.League belum siap untuk sistem promosi-degradasi, kami ingin setiap tim bermain sebaik mungkin," sambung Lim.

Federasi Sepakbola Singapura sejauh ini disebutkan belum memberi komentar. Namun, konsep denda tersebut telah menuai reaksi dari para penggila sepakbola di Singapura.

Suporter yang kontra menilai bahwa denda tersebut justru akan kontra-produktif dan hukuman itu sama saja seperti menendang seseorang yang tengah tergeletak tak berdaya.

Pun demikian, Lim menegaskan bahwa konsep baru itu akan lebih baik buat liga ketimbang terus menggunakan konsep yang sudah ada. Apalagi, imbuhnya, ukuran denda yang dijatuhkan pun telah dipikirkan masak-masak.

"Kami pikir besaran denda itu cukup menyakitkan untuk (menyemangati) sebuah tim agar berusaha sebaik mungkin, tapi juga tidak akan cukup berat sehingga klub jadi kekurangan uang."

"Sehubungan dengan itu, kami pun akan mengizinkan klub-klub untuk melakukan pembayaran secara bertahap dari subsidi yang mereka terima di tahun setelahnya," papar Lim. (*)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar