Rabu, 26 September 2012

Desak Pengurus Persewangi Dirombak

BANYUWANGI – Langkah salah satu pdmain asing Persewangi di pentas Divisi Utama PSSI musim lalu, Moukwelle Sylvain, melaporkan tim berjuluk Laskar Blambangan ke FIFA dan PSSI disikapi serius oleh kalangan anggota klub yang ada dibawahnya. Kekhawatiran pun munculnya terkait ancaman sanksi yang bisa saja akan diterima oleh tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut.
Tidak hanya akan memperparah kondisi klub karena berpotensi tidak menerima kucuran subsidi untuk mengarungi kompetisi musim depan. Persewangi juga terancam kehilangan haknya tampil di kasta sepak bola professional. Dampak yang paling ditakutkan adalah ancaman degradasi yang bisa saja menimpa tim merah hitam ini.
Kekhawatiran itu diantaranya disuarakan sejumlah klub yang ada di bawah naungan PSSI. Salah satunya disampaikan Mohamas Syafii sebagai Master Taman Agung FC kemarin. Dia menyatakan adalah kerugian besar bila sampai Persewangi menerima sanksi atas masalah yang belum diselesaikan di musim perdananya di Divisi Utama PSSI lalu.
Syafii menambahkan sudah selayaknya harus ada upaya menyelamatkan Persewangi untuk bisa eksis kedepan. Hal itu diantaranya disuarakan kepada manajemen Laskar Blambangan untuk segera mengambil langkah serius. “Persewangi harus diselamatkan,” tegasnya.
Syafii yang juga pentolan Virgo FC ini pun menagih komitmen manajemen terhadap Persewangi Dia menyarankan bila manajemen yang ada saat ini masih sanggup dan mau untuk melanjutkan kepengurusan di Persewangi, maka sudah selayaknya harus segera dilaksanakan. Minimal masalah gaji yang tertunggak dan persiapan musim depan harus masuk dalam agenda penyelesaian dan persiapan.
Alternatif lainya, Syafii meminta agar pengurus untuk legowo untuk mundur dari kepengurusan tim. “Persewangi merupakan aset yang menjadi milik semua masyarakat Banyuwangi. Mungkin ada figur lain yang bisa memimpin Persewangi kedepan,” cetusnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hartoyo. Pentolan klub Artel Sembulung FC ini un meminta harus ada upaya konkrit dalam menyelamatkan Persewangi. “Kalau sampai disanksi  sayang juga. Tim ini sudah susah payah dari level amatir kok tiba-tiba turun kasta lagi,” serunya.
Suara senada juga diungkapkan Ketua Forum Club Banyuwangi Hari Wijaya. Dia mendukung penuh kebaradaan figur baru yang bisa memimpin Persewangi lebih baik lagi. Apalagi di pentas Divisi Utama PSSI tentunya dibutuhkan sosok yang handal, tangguh, dan berwawasan di dunia bola. “Konsekuensinya Haji Nanang bisa mundur dari manajer,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketidakmampuan manajemen Persewangi Banyuwangi dalam memenuhi hak pemainnya berpotensi memunculkan dampak multidimensional bagi tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut. Bukan tidak mungkin akibat rentetan kasus tersebut, tim yang bersusah payah merangkak dari Divisi I hingga Divisi Utama ini harus kembali tersungkur di kompetisi sepak bola amatir.
Kemungkinan ini cukup besar dengan langkah salah satu pilar asingnya asal Perancis, Moukwelle Sylvain, melaporkan kasus tertunggaknya gaji pemain Persewangi ke FIFA dan PSSI. Bahkan laporan itu sudah menerima respon dari dua otoritas pengelola sepak bola di Indonesia dan internasional.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar