BANYUWANGI – Langkah salah satu pdmain asing Persewangi di pentas
Divisi Utama PSSI musim lalu, Moukwelle Sylvain, melaporkan tim berjuluk Laskar
Blambangan ke FIFA dan PSSI disikapi serius oleh kalangan anggota klub yang ada
dibawahnya. Kekhawatiran pun munculnya terkait ancaman sanksi yang bisa saja akan
diterima oleh tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut.
Tidak hanya akan memperparah kondisi klub karena
berpotensi tidak menerima kucuran subsidi untuk mengarungi kompetisi musim
depan. Persewangi juga terancam kehilangan haknya tampil di kasta sepak bola professional.
Dampak yang paling ditakutkan adalah ancaman degradasi yang bisa saja menimpa
tim merah hitam ini.
Kekhawatiran itu diantaranya disuarakan sejumlah
klub yang ada di bawah naungan PSSI. Salah satunya disampaikan Mohamas Syafii
sebagai Master Taman Agung FC kemarin. Dia menyatakan adalah kerugian besar
bila sampai Persewangi menerima sanksi atas masalah yang belum diselesaikan di
musim perdananya di Divisi Utama PSSI lalu.
Syafii menambahkan sudah selayaknya harus ada upaya
menyelamatkan Persewangi untuk bisa eksis kedepan. Hal itu diantaranya
disuarakan kepada manajemen Laskar Blambangan untuk segera mengambil langkah
serius. “Persewangi harus diselamatkan,” tegasnya.
Syafii yang juga pentolan Virgo FC ini pun menagih
komitmen manajemen terhadap Persewangi Dia menyarankan bila manajemen yang ada
saat ini masih sanggup dan mau untuk melanjutkan kepengurusan di Persewangi,
maka sudah selayaknya harus segera dilaksanakan. Minimal masalah gaji yang
tertunggak dan persiapan musim depan harus masuk dalam agenda penyelesaian dan
persiapan.
Alternatif lainya, Syafii meminta agar pengurus
untuk legowo untuk mundur dari kepengurusan tim. “Persewangi merupakan aset
yang menjadi milik semua masyarakat Banyuwangi. Mungkin ada figur lain yang
bisa memimpin Persewangi kedepan,” cetusnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hartoyo.
Pentolan klub Artel Sembulung FC ini un meminta harus ada upaya konkrit dalam
menyelamatkan Persewangi. “Kalau sampai disanksi sayang juga. Tim ini sudah susah payah dari
level amatir kok tiba-tiba turun kasta lagi,” serunya.
Suara senada juga diungkapkan Ketua Forum Club
Banyuwangi Hari Wijaya. Dia mendukung penuh kebaradaan figur baru yang bisa
memimpin Persewangi lebih baik lagi. Apalagi di pentas Divisi Utama PSSI
tentunya dibutuhkan sosok yang handal, tangguh, dan berwawasan di dunia bola. “Konsekuensinya
Haji Nanang bisa mundur dari manajer,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketidakmampuan
manajemen Persewangi Banyuwangi dalam memenuhi hak pemainnya berpotensi memunculkan
dampak multidimensional bagi tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut. Bukan
tidak mungkin akibat rentetan kasus tersebut, tim yang bersusah payah merangkak
dari Divisi I hingga Divisi Utama ini harus kembali tersungkur di kompetisi
sepak bola amatir.
Kemungkinan
ini cukup besar dengan langkah salah satu pilar asingnya asal Perancis,
Moukwelle Sylvain, melaporkan kasus tertunggaknya gaji pemain Persewangi ke
FIFA dan PSSI. Bahkan laporan itu sudah menerima respon dari dua otoritas
pengelola sepak bola di Indonesia dan internasional.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar