Surabaya - Salah satu agenda yang akan dibahas dalam rapat kedua Joint Committee (JC) PSSI minggu depan adalah soal penyatuan kompetisi -- yang tak perlu ada embel-embel nama ISL atau IPL.
Salah
satu agenda yang akan dibahas dalam rapat kedua Joint Committee PSSI
minggu depan adalah soal penyatuan kompetisi -- yang tak perlu ada
embel-embel nama Indonesian Super League (ISL) atau Indonesian Premier League (IPL).Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menjelang pertemuan JC di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 20 September.
Dari lima poin yang diagendakan, salah satunya adalah pembentukan satu kompetisi. Diharapkan dualisme yang terjadi di tanah air saat ini segera berakhir.
"FIFA tidak ingin negara anggotanya ada kompetisi ganda. Itu musuh utama FIFA," ujar Djohar seusai pertandingan persahabatan Indonesia versus Vietna, di i Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (15/9/2012).
"Kompetisi itu melibatkan pemain, perangkat pertandingan dan lainnya sangat tidak disetujui FIFA kalau ada ganda. Oleh karena itu, kita harapkan semua, kompetisi yang diselenggarakan di Indonesia yang akan datang ini harus bersatu," sambungnya.
Selain membuat satu kompetisi, musim baru itu diwacanakan digelar Januari atau paling lambat Februari 2013, sama seperti negara-negara Asia yang lain, untuk memudahkan proses transfer, mutasi pemain dan lain-lain.
"Kita berharap tidak ada deadlock. Kita berdoa semoga pertemuan JC nanti mencari kebersamaan, tidak mencari perbedaan. Semuanya ikhlas demi Merah-Putih, demi Indonesia," katanya.
Ketika ditanya lebih lanjut, apa nama kompetisi yang akan datang, Djohar menegaskan tidak akan menggunakan salah satu nama dari kompetisi yang ada saat ini.
"Kita tidak tahu apa nama kompetisinya. Yang penting bukan IPL bukan ISL. Kalau mau adil, cari (konsultan) orang dari luar (luar negeri), nanti kita kontrak. Apakah dari Liverpool atau Chelsea kenapa tidak. Biar independen," pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar