Rabu, 12 September 2012

Nasibmu, Timnas Indonesia Ditinggal Suporter


JAKARTA - Nasib apes rupanya belum bisa hilang dari PSSI. Miskin  prestasi kini malah ditinggal penonton. Hal inilah yang kemudian membuat PSSI-nya Djohar Arifin untuk hijrah ke Surabaya dalam menggelar pertandingan uji cobanya.
Berbagai laga eksibisi digelar di Jakarta, termasuk melawan Valencia beberapa bulan lalu, namun animo penonton ternyata mengecewakan. Terakhir, saat bertanding melawan Korea Utara, jumlah penonton kurang dari 5000 orang. Jumlah ini terlihat amat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mampu menampung 83 ribu penonton.

Animo penonton Timnas menurun sejak munculnya dualisme PSSI yang berimbas pada kemerosotan kualitas Timnas. Dalam lima laga terakhir, Timnas senior tak pernah meraih kemenangan. Kekalahan paling pahit tentu saat dibantai Bahrain 0-10 dan 0-6. Timnas pun terjerembab ke peringkat 168 dunia, terburuk sepanjang sejarah.
Kini, PSSI berniat menggeser laga ke luar Jakarta. Uji coba selanjutnya melawan Vietnam, Sabtu (15/9/12), akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Tomo.
“Kenapa Surabaya? Pertama, karena Indonesia itu bukan hanya Jakarta. Buktinya dulu saat Pra Piala Asia U-22 di Pekanbaru, juga sangat bagus. Dan kedua, selama ini animo penonton di Surabaya juga cukup bagus. Jadi, wajar jika kita ingin tempatkan laga timnas ini di Surabaya,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (11/9/2012).
“Memang, prestasi juga mempengaruhi. Tapi di Surabaya, saya yakin jumlah penontonnya akan lebih baik dari Jakarta kemarin,” ujarnya.
Sementara itu, pelaksana tugas Sekjen PSSI, Hadiyandra, menghimbau insan sepak bola Surabaya untuk menjaga ketertiban dan menyukseskan pertandingan tersebut.
“Laga ini, tentunya juga akan menjadi test case untuk laga-laga berikutnya yang lebih besar, tentunya dalam waktu dekat. Untuk itu, saya meminta bantuan ke warga Surabaya agar mau datang ke stadion menyaksikan laga ini. Karena ini juga sangat penting bagi kami agar bisa menambah grade penyelenggaraan selanjutnya yang mungkin lebih besar," ucapnya.
Hal senada diutarakan ketua panitia penyelenggara pertandingan, Gede Widiade. “Saya juga memohon kepada penonton untuk tidak menyalakan petasan atau kembang api saat pertandingan berlangsung. Karena pertandingan ini masuk agenda resmi FIFA sehingga pastinya akan ada sanksi jika semua itu terjadi,” katanya.
Panitia berencana menerbitkan 55 ribu lembar tiket dengan harga sekitar 20 ribu hingga 250 ribu rupiah, yang diharapkan terjual habis. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar