Rabu, 12 September 2012

PSSI Cemberuti Riedl


JAKARTA - Direktur Media PSSI, Tommy Rusihan Arief, menilai sebagai pencari kerja di Indonesia, tidak sepatutnya Alfred Riedl ikut-ikutan mengeluarkan komentar yang menyudutkan ke PSSI.
"Dia harus tahu diri. Dia cari makan di Indonesia. Jangan-jangan dia punya maksud-maksud tersembunyi yang dia bawa dari luar Indonesia," tegas Tommy Arief.
Tommy Arief bahkan mempertanyakan niat Riedl masuk kembali ke Indonesia. "Jika dia seorang pelatih profesional yang baik, tentu dia sudah mendapat pekerjaan di tempat lain. Nyatanya, dia masih kembali ke Indonesia," ujarnya.

Sejak dipecat oleh PSSI tahun lalu, pelatih berkewarganegaraan Austria tersebut, kemudian ikut-ikutan berkomentar mengenai kondisi persepakbolaan Indonesia. Bahkan, ditambahkan Tommy, Riedl juga tiba-tiba menilai kebijakan kepengurusan PSSI.
"Ada urusan apa dia ikut-ikutan menilai PSSI. Riedl itu mestinya punya harga diri. Kalau sudah dipecat di Indonesia, mestinya dia cari kerjaan di tempat lain. Tindakannya mempermalukan dirinya sendiri sebagai pelatih yang katanya profesional," tegas Tommy Arief.
Riedl pernah menjadi pelatih Tim Nasional Indonesia. Namun dia gagal membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF 2010, meskipun bermain di Jakarta. Pada partai final home dan away (Kuala Lumpur dan Jakarta), Indonesia kalah 0-3 dan menang 2-1. Malaysia yang akhirnya jadi juara Piala AFF 2010. Karena gagal, PSSI kemudian memecat Riedl.
"Sebagai pelatih yang katanya profesional, mestinya Riedl malu untuk kembali lagi ke Indonesia. Di belahan dunia manapun, pelatih yang gagal pasti dipecat," ungkap Tommy Arief.
"Kita cermati bersama, agenda terselubung apa yang dia bawa dari luar Indonesia. Kita patut mengikutinya secara seksama, karena tidak biasanya pelatih asing bersikap seperti Riedl," tukas Tommy. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar